Analisis regresi dipergunakan untuk
menggambarkan garis yang menunjukan arah hubungan antar variabel, serta
dipergunakan untuk melakukan prediksi. Analisa ini dipergunakan untuk
menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk
menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna.
Regresi yang terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu variabel terikat (Response/Criterion) disebut regresi linier sederhana (bivariate regression), sedangkan regresi yang variabel bebasnya lebih dari satu disebut regresi berganda (Multiple regression/multivariate regression), yang dapat terdiri dari dua prediktor (regresi ganda) maupun lebih. Adapun bentuk persamaan umumnya adalah [1] :
Y= a + bX
Dimana:
Tanda positif pada nilai b atau koefisien
regresi menunjukkan bahwa antara variabel bebas dengan variabel terikat
berjalan satu arah, di mana setiap penurunan atau peningkatan variabel
bebas akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan variabel
terikatnya. Sementara tanda negatif pada nilai b menunjukkan bahwa
antara variabel bebas dengan variabel terikat berjalan dua arah, di mana
setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan
variabel terikatnya, dan sebaliknya [1].
Ketika variable bebas lebih dari 2, nilai
konstanta dan variable regresi setiap variabel bebas dapat diperoleh
dengan menggunakan matriks determinan [2]. Contohnya adalah ketika
terdapat 3 persamaan dengan 3 variabel yang tidak diketahui nilainya,
yaitu a, b1, b2 & b3, persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam
persamaan matriks sebagai berikut:
Maka Matriks A0, A1, A2 dan A3 adalah:
Kemudian dapat dilakukan perhitungan untuk determinasi matriks A, A0, A1, A2 dan A3 sebagai berikut:
Det(A) = {N. ∑(X1.X1). ∑(X2.X2). ∑(X3.X3)}+{ ∑X1. ∑(X1.X2). ∑(X2.X3).
∑X3}+{∑X2. ∑(X1.X3). ∑X2. ∑(X3.X1)}+{ ∑X3. ∑X1. ∑(X2.X1). ∑(X3.X2)}-{
∑X3. ∑(X1.X2). ∑(X2.X1). ∑X3}-{∑X2. ∑(X1.X1). ∑X2. ∑(X3.X3)}-{ ∑X1. ∑X1.
∑(X3.X3)}-{ N. ∑(X1.X3). ∑(X2.X2). ∑(X3.X1)}
Dengan cara yang sama seperti menghitung Det(A), dapat diperoleh pula Det(A0), Det(A1), Det(A2) & Det(A3).
Kemudian dapat diperoleh nilai a, b1, b2, b3 sebagai berikut:
Contoh lainnya adalah misalkan ketika terdapat 1 variabel terikat (Y) dan 7 variabel bebas sebagai berikut:
Kemudian dilakukan perhitungan untuk X1.X1, X1.X2 dan sebagainya sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Y
= a + bX1 + cX2 + dX3+ eX4+ fX5+gX6 + hX7
Dimana:
X
1= Variabel bebas 1
X
2= Variabel bebas 2
X
3= Variabel bebas 3
X
4= Variabel bebas 4
X
5= Variabel bebas 5
X
6= Variabel bebas 6
X
7= Variabel bebas 7
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b, c, d, e, f, g,h = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas
Det(A) = 4,84 x 10
26
Det(A
0) = 6,3 x 10
36
Det(A
1) = -1,59 x 10
32
Det(A
2) = 3,35 x 10
32
Det(A
3) = -4,92 x 10
31
Det(A
4) = -2,23 x 10
31
Det(A
5) = -6,24 x 10
31
Det(A
6) = -2,94 x 10
32
Det(A
7) = -1,29x 10
32
Maka persamaan regresi dari contoh ini adalah:
Y = 13012225228,72 – 328691,82X1 + 693120,34X2 – 101663,12X3 – 46165,27X4 – 128872,53X5 – 607387,29X6 – 265348,47X7
Besar nilai konstanta sebesar
13012225228,72 pada persamaan regresi di atas menunjukan bahwa
pendapatan Y akan tetap sebesar 13012225228,72 tanpa adanya pengaruh
dari variabel-variabel bebas. Bila variabel X1 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 328691,82. Bila variabel X2 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan bertambah sebesar 693120,34. Bila variabel X3 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 101663,12. Bila variabel X4 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 46165,27. Bila variabel X5 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 128872,53. Bila variabel X6 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai pendapatan kotor PT. XYZ akan berkurang sebesar 607387,29. Bila variabel X7 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 265348,47.
Perlu diingat bahwa analisis regresi
tidak menunjukkan sebuah hubungan atau pengaruh sebab akibat, persamaan
hasil dari analisis harus dianalisa kembali apakah sudah sesuai dengan
pembuktian teori atau logika yang ada. Apabila terdapat ketidakcocokan,
perlu dilakukan analisa lebih lanjut atau transformasi persamaan atau
reduksi variabel.
Daftar Referensi
[1] Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
[2] J. Supratno. (2000).
Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar