Hipotesis Asosiatif
Merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi, yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel.
Langkah pertama pembuktian : perlu dihitung terlebih dahulu koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi.
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik
Terdapat 3 hubungan Asosiatif :
- Simetris
- Sebab akibat (kausal)
- Interaktif (saling mempengaruhi)
Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel.
Arah : dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-)
Kuat : dalam besaran koefisien korelasi
Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain
Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya
Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain
Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual
Kisaran Koefisien Korelasi (r) : -1 s/d 1
Hubungan sempurna : r = 1 atau -1
Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun
Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi
Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y :
- Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran : r = 0
- Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval) : r = 0,5
- Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus : r = 1
8.1 Pedoman Memilih Teknik Korelasi
MACAM/TINGKATAN DATA |
TEKNIK KORELASI |
Nominal |
Koefisien Kontingency |
Ordinal |
|
Interval dan Ratio |
|
8.1.1 Statistik Parametris
- Korelasi Product Moment
Contoh soal
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut :
x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500
y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100
Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran
Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran
atau :
Ho : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0
Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran
No |
Pendapatan
per bulan ( Y ) |
Pengeluaran
per bulan ( Y ) |
_
( X – X) x |
_
( Y – Y) y |
X 2 |
Y 2 |
XY |
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 |
8
9 7 6 7 8 9 6 5 5 |
3
3 2 2 2 2 3 1 1 1 |
1
2 0 -1 0 1 2 -1 - 2 2 |
1
1 0 0 0 0 1 - 1 -1 - 1 |
1
4 0 1 0 1 4 1 4 4 |
1
1 0 0 0 0 1 1 1 1 |
1
2 0 0 0 0 2 1 2 2 |
Σ = 70
_ X = 7 |
Σ = 20
_ Y = 2 |
0 | 0 | 20 | 6 | 10 |
r xy = Σ xy = 10 = 0,9129
√ Σ x2 y2 √(20)(6)
Kesimpulan :
Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran
Pertanyaan :
Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ?
Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III)
Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632
Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha
Kesimpulan : Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) :
Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel independen.
Contoh : r = 0,9129
Koefisien determinasinya adalah :
r 2 = (0,9129) 2
= 0,83
Artinya :
Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 %
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
INTERVAL KOEFISIEN |
TINGKAT HUBUNGAN |
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 |
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat |
- 2. Korelasi Ganda (Multiple Correlation) :
Contoh :
Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut
- Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45
- Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48
- Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22
Lanjutin bahas statistikanya.. ^.^
BalasHapus